Saturday, February 21, 2015

DINI HARI

Sunyi tengah malam ini, mata terasa susah untuk terpejam. Lelah, terasa berat kepala ini menahan sebuah beban yang menumpuk-numpuk di pundak yang seakan-akan ingin sekali runtuh. Runtutan benang ruwet mengganggu sebuah sistem kerja otak yang Tuhan ciptakan untuk diri ini.
Ingin sekali berkata 'Sudah cukup, aku tidak bisa' tapi entah mengapa, ada pemberontakan dari diri ini untuk tetap percaya bahwa semua akan berjalan dengan sempurna nantinya. Aku memang bukan seorang yang perkasa yang bisa menganggap semua ini hanyalah sebuah kerikil yang hanya menjadi penghalang dan bisa menjatuhkan. Aku memang bukan salah satu dari bermilyar-milyar manusia yang diciptakan Tuhan dengan kelebihan yang wah. Aku hanya seorang manusia biasa. Manusia yang harusnya bersyukur karena hanya Aku yang bisa mendapatkan semua ini dari Tuhan. Yang bersyukur karena pasti masih banyak orang yang ingin menjadi sepertiku.
Aku memikirkan nama-nama orang yang tersayang dihidupku, yang selalu aku ingat, agar semua ini dapat kulewati demi mereka. Ayah, Ibu, Kakak, Abang dan Al. Aku sayang mereka.